Pembukaan dan penutupan acara kegiatan praktik kerja lapangan di KHDTK Wanagama dilakukan oleh Dr. Dwiko Budi Permadi (Direktur KHDTK Wanagama I) dan Sudianto, S.ST (Bagian Wakasek Bidang Kerjasama SMK Kehutanan N Kadipaten). Praktik kerja lapangan siswa/i SMK Kehutanan Negeri Kadipaten telah berlangsung sejak tanggal 3 November-5 Desember 2021. Praktik kerja lapangan ini diikuti oleh 25 siswa Teknik Inventarisasi dan Survey Pemetaan (TIPH) dan 25 siswa Teknik Reklamasi dan Rehabilitasi Hutan (TRRH).
2021
Selamat Hari Menanam Pohon Indonesia!
Tepat pada tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia yang ditetapkan berdasar keputusan Presiden RI No 24 tahun 2008. KHDTK wanagama memeriahkan hari ini dengan ikut serta dalam aksi penyelamatan bumi melalui kampanye gerakan menanam pohon dalam tajuk “Climate Change itu Nyata, Selamatkan Bumi, Ayo Menanam”. Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Mahasiswa Nusantara dan di dukung Batalyon A Pelopor Gondowulung.
Kegiatan dilakukan di Tugu Yogyakarta berupa teatrikal dan body painting terkait climate change serta pembagian bibit pohon ke pengendara atau pejalan kaki yang melintas di area kampanye. Dalam hal ini, KHDTK Wanagama berkontribusi memberikan bibit 200 rambutan dan 100 kaliandra dengan harapan menghijaukan lingkungan diperkotaan.
Pengembangan Diri Dosen dan Karyawan melalui Aksi Penanaman Jenis Lokal dan Bunga
Sabtu (09/10/2021) Pengembangan diri Dosen dan Karyawan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tahun 2021 dilakukan di KHDTK Wanagama dalam bentuk aksi penanaman pohon. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat mempertajam interpersonall skill baik potensi, perilaku, dan juga kepribadian terutama dalam hal meningkatkan karakter peduli lingkungan. Peserta berkesempatan untuk menanam jenis tanaman bunga yakni jacaranda, sakura sumba dan tabebuya sebagai upaya konservasi juga meningkatkan nilai estetika sepanjang Sungai Oyo (blok gubah, blok watugaleng dan banyu temumpang). Selain itu, sebagai wujud melestarikan jenis lokal peserta menanam 58 jenis tanaman lokal diantaranya yaitu timoho, kenanga bali, pronojiwo, randu, dewandaru, duwet, kepel, mentaos dan lainnya. Angka ini dipilih untuk menyemarakan rangkaian ulang tahun Fakultas Kehutanan UGM yang ke-58. Kegiatan penanaman ditutup manis dengan menikmati madu yang dipanen secara langsung dari sarangnya, peserta juga dapat menikmati cantiknya Sungai Oyo dari jembatan wanagama. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan hingga akhir dengan total bibit yang ditanam sebanyak 280 bibit.
Gunungkidul (13/07) Anggrek merupakan tanaman cantik dengan beragam warna dan bentuk bunga yang cocok untuk menghiasi rumah sahabat. Anggrek merupakan tanaman yang unik karena bunganya memiliki bibir yang disebut dengan labellum. Labellum berasal dari salah satu petal bunga yang termodifikasi, bibir inilah yang dapat membedakan anggrek dengan bunga yang lainnya.
Tahukah sahabat bahwa Indonesia merupakan salah satu dengan biodiversitas anggrek terbesar loh! Terbukti dengan ditemukannya 5.000 jenis anggrek di Indonesia. Terkhusus Pulau Jawa sendiri ditemukan kurang lebih 731 jenis anggrek (Comber, 1990) dengan komposisi 16,14% anggrek berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (Setiaji dkk., 2018). Dengan komposisi yang beranekaragam tersebut kolektor anggrek tidak pernah puas untuk menambah koleksinya.
Halo sahabat wanagama!
Sahabat pasti tentu sudah familiar dengan kain bermotif yang dikenal dengan nama ecoprint bukan? Penamaan kain bermotif alam ini berasal dari kata eco dan print. Eco dikonotasikan dari kata ecosystem (alam) dan kata print (mencetak). Betul sahabat, ecoprint merupakan sebuah proses untuk mentransfer atau mereplika warna serta motif dari tumbuhan pada kain secara langsung.
Eco print berperan dalam mendukung Eco Fashion (Fashion Ramah Lingkungan) Indonesia karena mendukung lingkungan yang lebih sehat, bersih dan seimbang loh. Ecoprint menggunakan bahan-bahan organik melalui pewarna alam serta serat alam berupa serat protein (sutra, wool, kasmir) dan selulosa (katun, linen, nanas, goni, kulit kayu, lantung & tencel). Maka dari itu sahabat disarankan untuk tidak memakai kain dari serat sintesis seperti polyester, nylon dan akrikil karena material ini memiliki serat plastik yang mana ketika dicuci meninggalkan mikroplatik yang berakhir di laut.
Hallo sahabat wanagama!
Belajar di masa perkuliahan kiranya tidak hanya berkutat dengan buku di ruang kelas dengan rutinitas yang itu-itu saja. Sebagai mahasiswa pasti ingin menyingkronkan apa yang dipelajari dan yang dibutuhkan di lapangan. Maka banyaklah mahasiswa berburu internship dengan tujuan untuk menambah resume dan mendukung skillset dalam pertimbangkan rekrutmen disaat freshgraduate nanti. Tertantang mengikuti internship dengan gaya yang baru?
Udara segar berhembus dari Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Wanagama I Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Internship di balut dengan Voluntourism. Apa itu? Mahasiswa diposisikan sebagai wisatawan sehingga bertujuan untuk berwisata dan menikmati panorama Hutan Wanagama tetapi turut serta berkontribusi langsung bagi wanagama dan masyarakat sekitar. Kontribusi dilakukan dengan mengimplementasikan ilmu yang didapat selama kuliah. Selain itu mahasiswa mendapatkan berbagai macam ilmu baru serta meningkatkan mental karena berdaptasi dengan lingkungan dalam melihat peluang dan tantangan.