Arsip

"Kisah terciptanya hutan pendidikan, konservasi, dan kesejahteraan sosial ekonomi bagi rakyat sekitar"

Apakah ada contoh nyata yang bisa dijadikan acuan untuk mengembalikan hutan yang rusak kembali hijau? Jawabannya: Ada. Hutan Wanagama

Untuk menjawab pertanyaan itu semua, telah hadir diantara kita buku "Kisah terciptanya hutan pendidikan, konservasi, dan kesejahteraan sosial ekonomi bagi rakyat sekitar". Buku ini menceritakan tentang kembalinya hutan dari padang tandus akibat eksploitasi saat jaman penjajahan juga pemanfaatan hutan semasa awal kemerdekaan. Hingga akhirnya para rimbawan pertama UGM berjuang dengan segenap ilmu, komitmen dan pengabdian kepada Tuhan mengembalikan lahan gersang kembali menjadi hijau.

Bagaimana buku ini ditulis? Prof. M. Naiem sebagai salah satu pelaku sejarah sekaligus saksi mata penghijauan wanagama menulis bersama sejumlah jurnalis. Banyak data, ilmu, dan kenangan yang beliau simpan dalam ingatan dan catatannya untuk dibagikan dalam buku ini. Selebihnya tulisan diramu para jurnalis dari hasil riset pustaka mendalam, repotase ke lapangan serta wawancara narasumber penting.

Buku Dari Bukit-bukit Gundul sampai ke WANAGAMA I

Diterbitkannya buku ini sebagai penghargaan kepada Bapak Dr. Soedjarwo atas bantuan, dorongan dan bimbingannya sebagai salah satu tokoh Indonesia dalam pembangunan hutan. Buku ini menceritakan proses pembangunan lahan gundul dan tandus Wanagama menjadi hutan yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan lingkungan. Pembangunan dilakukan melalui beberapa pendekatan, baik secara sosial ekonomis dan teknis. Dalam buku ini dijelaskan detail mengenai langkah-langkah rehabilitasi daerah kritis, dimulai dari perbaikan kondisi mikroklimat hingga penanaman jenis pohon yang menyebabkan perkembangan perubahan biofisik dan kondisi vegetasi di hutan wanagama. Buku ini juga menjelaskan kegiatan pemuliaan pohon yang telah dilakukan baik dari uji coba species, provenan dan keturunan. Buku ini ditulis dengan bahasa populer disertai data-data yang valid untuk mendukung pembaca di bidang pecinta alam dan kehutanan. Harapan dengan diterbitkannya buku ini yaitu Hutan Wanagama dapat menjadi salah satu inspirasi dan petunjuk untuk pembangunan hutan di seluruh Indonesia. 

IDR 55.000

Ready stock, silahkan hubungi kami melalui 085 333 8585 96

Wanagama & Educational Experimental Forest

Guidebook ini berisi tentang fungsi Hutan Pendidikan dan Penelitian dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. Buku ini terdiri dari "Profil Tanah Wanagama", "Regenerasi Alami Cendana", "Pelestarian Tegakan Eboni", "Konservasi Tegakan Mahoni", "Perkebunan Jati Klonal", "Pusat Uji Keturunan Panggal Buaya", "Eucalyptus Hibrida", "Museum kayu". Guidebook bilingual ini sebagai bentuk ajakan kepada Sahabat Wanagama untuk mengenal Wanagama lebih dalam. Menarik bukan? Ayo berkunjung ke Wanagama!

Lessons Learnt Converting Environmentally Fragile Areas Into Wanagama Teaching Forest

Lahan kritis adalah lahan di dalam maupun di luar kawasan hutan yang telah mengalami kerusakan, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang ditentukan atau diharapkan. Wanagama telah berhasil mengkonversi batu bertanah menjadi hutan. Bagaimana caranya? Yuk simak pada file berikut ini!

Buku Jejak Hijau Wanagama: Sebuah Perjalanan Menghijaukan Lahan Kritis

Buku yang diterbitkan pada tahun 2016 hasil kolaborasi Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Forest and Climate Change Programme (FORLIME) dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

"Jejak Hijau Wanagama: Sebuah Perjalanan Menghijaukan Lahan Kritis” merupakan judul buku yang idenya berasal dari kepedulian untuk mendokumentasikan cerita tentang keberhasilan para rimbawan pendahulu yang telah berhasil melakukan rehabilitasi hutan. Berawal dari hutan tanaman pada masa penjajahan Belanda di Jawa hingga eksploitasi yang tiada henti oleh masyarakat setempat saat Indonesia merdeka. Hilangnya hutan di Gunung Sewu merusak ekosistem di sekitarnya, membuat masyarakat sekitar hutan kehilangan mata pencaharian. Melihat bencana yang terjadi, sekelompok pemerhati lingkungan yang dipimpin tokoh dari Universitas Gadjah Mada di sekitar Yogyakarta menggagas gerakan pemulihan ekosistem hutan di Gunung Sewu. Di mulai dari industri ulat sutera, 10 hektar lahan yang disediakan oleh pemerintah pada 10 Juli 1966, untuk memprakarsai pemulihan hutan yang lestari. Belakangan, program restorasi lahan dan hutan ini berganti nama menjadi Wanagama. Keberhasilannya mengembalikan hutan di Gunung Sewu tidak hanya membawa kemakmuran bagi masyarakat setempat, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi penelitian dan industri kehutanan. Dengan bukti nyata yang telah dilakukan tersebut menjadikan Wanagama diakui baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Bahasa buku yang ringan sangat cocok dibaca oleh semua sahabat wanagama!

Modul Pendidikan Lingkungan Hidup

Modul kegiatan siswa ini digunakan dalam program Pendidikan Lingkungan Hidup yang diadakan oleh Manajemen Wanagama. Modul ini terdiri atas tiga grade yaitu Grade 1, Grade 2, dan Grade 3 yang disesuaikan dengan umur peserta. Modul ini sangat menarik karena ditulis secara naratif dan menampilkan gambar animasi yang memudahkan anak-anak dalam memahami materi. Modul ini membahas tentang air, tanah dan hutan serta manfaatnya untuk makhluk yang ada di Bumi. Modul ini akan memberikan semangat dan menemani para sahabat cilik wanagama dalam memahami lingkungan hidup