Wanagama – Sub Unit 1 Tim KKN-PPM UGM Rekan Banaran sukses menggelar program Sekolah Alam, sebuah inisiatif edukasi karakter yang bertujuan menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sejak dini. Program ini dilaksanakan selama empat hari efektif pada 14, 15, 16, dan 18 Juli 2025, dengan fokus kegiatan di SDN Banaran 1 dan KHDTK Wanagama.
Sekolah Alam dirancang sebagai investasi pendidikan karakter yang memperkenalkan anak-anak pada alam sebagai sumber belajar utama. Mereka diajak memahami ekosistem hutan, beragam jenis tumbuhan dan hewan, cara merawatnya, hingga teknik menanam pohon. Pembelajaran juga mencakup siklus air, pengelolaan sampah, dan berbagai praktik langsung untuk memperkuat pemahaman.
Pembelajaran Interaktif di Kelas dan Alam Terbuka
Program Sekolah Alam dilaksanakan melalui tiga konsep utama yang saling melengkapi: pembelajaran di dalam kelas, praktik langsung di sekolah, dan kegiatan outbound. Pendekatan ini dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Pembelajaran di dalam kelas berfokus pada pengenalan dasar-dasar ekosistem serta pentingnya menjaga alam, hewan, dan lingkungan hidup. Selanjutnya, anak-anak mengikuti praktik langsung seperti menanam pohon, merawat tanaman, memilah sampah, dan melakukan pengamatan sederhana terhadap alam di sekitar sekolah.
Eksplorasi Hutan Wanagama yang Menyenangkan
Sebagai bagian dari penguatan materi dan puncak acara, kegiatan outbound di KHDTK Wanagama menjadi momen penting dalam mengenalkan hutan secara nyata. Pada hari kegiatan di Wanagama, pagi diawali dengan senam jam 07.00 WIB, kemudian rombongan berangkat pukul 07.30 WIB dan tiba di Wanagama sekitar pukul 08.00 WIB.
Anak-anak mengikuti serangkaian aktivitas yang menarik, termasuk melalui lima pos petualangan: estafet bola, loncat kanan kiri, bisik-bisik gaya, serta eksplorasi Museum Wanagama di lantai 1 dan 2. Di museum, mereka diperkenalkan dengan miniatur profil tanah, fragmen kapal purba, penghargaan kalpataru, fosil perahu, keris, patung, sampel jenis-jenis kayu, kentungan, hingga fosil kayu batu. Lantai dua museum menampilkan film-film yang pernah syuting di Wanagama serta sejarah dan tegakan hutan yang ikonik.
Setelah serangkaian kegiatan edukatif dan menyenangkan, para siswa menikmati piknik makan siang bersama di joglo, sebelum kemudian kembali pulang. Melalui kombinasi kegiatan ini, program Sekolah Alam diharapkan mampu meningkatkan rasa kepedulian lingkungan serta memperkuat pengetahuan bagi anak-anak.
Gabriel Caesar Prastiwo, Koordinator Mahasiswa Sub-Unit 1, mengungkapkan harapannya terhadap program ini. “Program Sekolah Alam ini kami laksanakan sebagai salah satu cara untuk mengajak anak-anak belajar lebih dekat dengan alam. Kami ingin mereka nggak cuma tahu dari buku tapi juga mengalami sendiri bagaimana caranya merawat tanaman, mengenal hewan, dan menjaga lingkungan sekitar,” ujarnya.
“Lewat kegiatan di kelas, praktik langsung, dan outbound di KHDTK Wanagama, kami berharap anak-anak bisa tumbuh jadi pribadi yang peduli sama alam dan makin semangat belajar dari lingkungan sekitar mereka. Semoga kegiatan ini bisa jadi pengalaman yang berkesan dan bermanfaat untuk semua,” tambah Gabriel.
Editor : Zulva Ulin




