Gunungkidul (13/07) Anggrek merupakan tanaman cantik dengan beragam warna dan bentuk bunga yang cocok untuk menghiasi rumah sahabat. Anggrek merupakan tanaman yang unik karena bunganya memiliki bibir yang disebut dengan labellum. Labellum berasal dari salah satu petal bunga yang termodifikasi, bibir inilah yang dapat membedakan anggrek dengan bunga yang lainnya.
Tahukah sahabat bahwa Indonesia merupakan salah satu dengan biodiversitas anggrek terbesar loh! Terbukti dengan ditemukannya 5.000 jenis anggrek di Indonesia. Terkhusus Pulau Jawa sendiri ditemukan kurang lebih 731 jenis anggrek (Comber, 1990) dengan komposisi 16,14% anggrek berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (Setiaji dkk., 2018). Dengan komposisi yang beranekaragam tersebut kolektor anggrek tidak pernah puas untuk menambah koleksinya.
Permintaan jenis anggrek terus meningkat dan bervariasi tidak hanya seputar anggrek alam, atau yang kerap dikenal dengan anggrek spesi/specy/species. Maka inovasi terus hadir untuk mengembangkan variasi jenis anggrek, salah satunya melalui anggrek hybrida. Anggrek hybrida dihasilkan oleh adanya campur tangan manusia, baik disilangkan antar kultivar, populasi atau antar galur dalam satu spesies. Anggrek hybrida menghasilkan bentuk dan warna bunga yang bervariasi dengan penampilan yang makin cantik dan menarik.
Si cantik yang populer ini telah menghiasi KHDTK Wanagama, tepatnya di bawah tegakan jati pada area Rumah Peneliti. Anggrek epifit yang ditempel merupakan jenis dendrobium yang merupakan genus anggrek terbesar dari famili Orchidaceae. Anggrek didominasi oleh jenis hybrida yang berpotensi dalam upaya meningkatkan variasi.
Anggrek yang ditanam berasal dari sumbangan Alumni Keluarga Gadjah Mada Kalimantan Tengah, Jannatun Naiem (Kehutanan 2004) dan Arief Adi Suhastyo (Kehutanan 1995). Sebagai hutan pendidikan langkah ini menjadi langkah awal yang baik karena dapat menjadi sarana belajar dan mendukung mata kuliah mahasiswa. Masih diperlukannya berbagai jenis koleksi tidak hanya anggrek epifit saja tetapi anggrek saprofit, terestrial, litofit maupun amoebofit. Dalam rangka mewujudkan itu, bagi Keluarga Gadjah Mada atau Sahabat Wanagama di seluruh Indonesia yang ingin berkontribusi dapat menghubungi Admin wanagama (WA: 085333858596)
Berikut ini jenis anggrek dendrobium yang ditanam di KHDTK Wanagama
No | Nama Anggrek | No | Nama Anggrek |
---|---|---|---|
1 | D. pretty princess x candiculatum | 11 | D. tri angel |
2 | D thongcai gold x mayneal urawan | 12 | D. chanel |
3 | D. mangosteen | 13 | D. mini pink |
4 | D. jiad x burna jade | 14 | D. ersakul gold |
5 | D. salaya fancy | 15 | D. pop eyes |
6 | D. erawan green | 16 | D. woonleng |
7 | D. splash | 17 | D. pink fancy |
8 | D. aprichart rainbow x bigibbom compaetum | 18 | D. sripathum orange |
9 | D. sakda | 19 | D. banana royal x uching rubug |
10 | D. pompaidour | 20 | D. boobchon x jiad gol |
21 | D. mayneal x srisophol x ur | 30 | D. yaya compactumaiwan |
22 | D. sure gold | 31 | D. caesar red |
23 | D. salaya pink | 32 | D. 0T318 |
24 | D. areedang | 33 | D. thangchai gold x udom yellow |
25 | D. dr uthai white | 34 | D. blue thrist |
26 | D. mini white | 35 | D. sonia |
27 | D. tanida pink | 36 | D. casera pink |
28 | D. sri patum | 37 | D. sri patum splash |
29 | D. lemon green | 38 | D. gaistri strip |
sumber:
Comber, J. B. 1990. Orchids of Java. The Royal Botanic Gardens, Kew: Bentham-Moxon Trust.
Setiaji, A., Muna, A., Jati, F. P., Putri, F., dan Semiarti, E. 2018. Keanekaragaman Anggrek di Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia 4