• UGM
  • FAKULTAS KEHUTANAN UGM
  • IT CENTER
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Hutan Pendidikan dan Pelatihan Wanagama I
Universitas Gadjah Mada
  • home
  • Wanagama
    • Profil WG
    • Visi & Misi Organisasi
    • Sejarah
    • Roadmap
    • Struktur Pengurus
    • Staff lapangan
    • Fasilitas & Sarana Prasarana
  • Agenda WG
  • Kabar Wanagama
    • Penelitian Wanagama
    • Peristiwa
    • Pelatihan
  • Galeri
  • Arsip
  • Hubungi Kami
    • Kontak
    • Reservasi
  • Sahabat Wanagama
  • Beranda
  • wanagama
  • wanagama
Arsip:

wanagama

UBF1

Kunjungan UB Forest ke Wanagama, Bertukar Ilmu Pengelolaan KHDTK

Kabar wanagama Selasa, 15 Oktober 2024

Yogyakarta, 15 Oktober 2024 – Universitas Brawijaya (UB) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Hutan (UB Forest) telah melaksanakan kunjungan kerja tentang Pengelolaan KHDTK ke Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanagama I. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (11-12 Oktober 2024) ini merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kawasan hutan yang dimiliki UB.

Diskusi Pengelolaan KHDTK di Ruang Multimedia Fakultas Kehutanan

Hari Pertama: Inspirasi dari Fakultas Kehutanan UGM

Pada hari pertama, rombongan UB Forest disambut hangat oleh jajaran Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM, serta pengelola KHDTK Wanagama I dan KHDTK Getas. Diskusi yang berlangsung di Ruang Multimedia Fakultas Kehutanan, menjadi forum yang kaya akan pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Dalam sambutannya, Ir. Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D., IPU. menyampaikan bahwa kondisi KHDTK umumnya tidak terlalu berbeda. Terdapat tantangan besar dalam pengelolaan KHDTK karena kurangnya dukungan dari universitas. Pengelola KHDTK perlu memikirkan pendanaan kreatif untuk menghidupi kegiatan yang berlangsung. Selain itu, Sigit juga memberikan apresiasi atas kunjungan UB Forest dan menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi dalam pengelolaan hutan lestari.

Disampaikan oleh Direktur KHDTK Wanagama, Ir. Rini Pujiarti, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPM. dalam diskusi yang berlangsung, bahwa setiap KHDTK memiliki ciri dan kekhasan sendiri. Wanagama memiliki ciri sebagai hutan yang berasal dari rehabilitasi lahan kritis. Pada tahun 2015, Wanagama sudah tidak dalam kondisi kritis. Tantangannya sekarang adalah bagaimana mempertahankan keadaan tersebut agar kualitasnya tidak turun. Harapannya Wanagama bisa jadi sumber inspirasi kehidupan yang harmoni dengan alam. Selain itu, Direktur KHDTK Getas-Ngandong, Dr. Ir. Tri Atmojo, S.Hut., M.T. menyatakan penting untuk memiliki RPJP dalam pengelolaan KHDTK sebagai landasan regulasi dan skema penyelesaian masalah. Aktivitas perlindungan kawasan KHDTK tidak bisa dilakukan dengan grusa-grusu, namun harus terukur dalam pemetaan permasalahan dan penyelesaiannya. Kuncinya adalah penguasaan di tingkat tapak, baik tapak hutan maupun tapak sosial. 

Selain itu, diskusi juga menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam memberikan dukungan akademik, penelitian, dan pendampingan kepada KHDTK. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, KHDTK memiliki potensi besar sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan konservasi.

Paparan Pengelolaan KHDTK oleh Prof. Ir. Widiyatno, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPM.

Hari Kedua: Belajar Langsung di KHDTK Wanagama

Pada hari kedua, rombongan UB Forest langsung terjun ke lapangan untuk mengunjungi berbagai fasilitas dan area di KHDTK Wanagama. Didampingi oleh Prof. Dr. Ir. Budiadi, S.Hut, M.Agr.Sc., IPU., rombongan diajak menjelajahi kawasan hutan yang telah dikelola selama puluhan tahun.

Pengenalan Sejarah Wanagama

Kunjungan dimulai dari Lobby Asrama Cendana. Di lokasi ini, rombongan UB Forest dikenalkan dengan sejarah dan dinamika pengelolaan Wanagama melalui diorama yang ada. Kunjungan dilanjutkan dengan mempelajari pembentukan tanah di kawasan Wanagama yang ditampilkan oleh Profil Tanah. Pada lokasi ini, dapat dilihat perakaran tanaman yang mampu menembus batuan dan menunjukkan tipisnya solum tanah di Wanagama. Kemudian rombongan UB Forest diajak untuk melihat pertanaman klon Jati Mega yang terletak di Petak 13. Tidak hanya itu, Rumah Peneliti serta Joglo dan Camping ground tidak luput dikunjungi oleh UB Forest. Sebagai penutup kunjungan, rombongan diajak mencicipi madu hutan asli produksi Wanagama di Rumah Kemitraan Petak 17.

Pertanaman Klon Jati Mega Petak 13

 

Mencicipi Madu Hutan Asli

Harapan ke Depan

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB, Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., Ak, menyatakan bahwa kunjungan ini telah memberikan banyak manfaat bagi UB Forest. “Kami sangat terkesan dengan apa yang telah dicapai oleh KHDTK Wanagama dan KHDTK Getas Ngandong. Kami berharap dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang kami peroleh untuk meningkatkan kualitas pengelolaan hutan di UB Forest” ujarnya. Kunjungan studi banding ini menjadi tonggak penting dalam upaya UB untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman baru, UB Forest optimis dapat berkontribusi lebih besar dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. (Media Wanagama)

UBF2
Foto Bersama di Profil Tanah

Gowes Blusukan Wanagama #3 Sukses Meriahkan Dies Fakultas Kehutanan UGM ke-61

Kabar wanagama Selasa, 24 September 2024

Yogyakarta, 24 September 2024 – Acara Gowes Blusukan Wanagama (GBW) #3 yang digelar Minggu pagi (22/09) berhasil menyemarakkan rangkaian kegiatan Dies Fakultas Kehutanan UGM ke-61. Ratusan peserta dari berbagai kalangan tumpah ruah di Museum Kayu Wanagama untuk mengikuti kegiatan bersepeda santai ini. Sebelum memulai perjalanan, para peserta disambut hangat oleh sambutan dari Direktur KHDTK Wanagama I, Ir. Rini Pujiarti, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPM. Turut serta dalam rombongan pesepeda, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, lr. Sigit Reliantoro, M.Sc., serta Dekan Fakultas Kehutanan, Ir. Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D., IPU. Tepat pukul 06.30 WIB, Direktur Wanagama mengibarkan bendera start sebagai awal peserta untuk menyusuri keindahan alam Wanagama dan desa sekitarnya. 

Sepanjang perjalanan, peserta disuguhi pemandangan alam yang asri dan udara segar khas pedesaan. Mereka juga berkesempatan untuk mengenal lebih dekat potensi hutan Wanagama sebagai laboratorium alam yang kaya akan keanekaragaman hayati. Setelah menempuh jarak 26,5 km, para peserta tiba di garis finish. Mereka kemudian beristirahat sambil menikmati hidangan makan siang dan hiburan yang telah disediakan. Suasana semakin meriah dengan adanya pengundian doorprize dengan hadiah menarik, mulai dari voucher hotel, produk kecantikan, perabotan rumah tangga, hingga sepeda.

Petrus Gogor Bangsa, salah satu peserta GBW menyampaikan kesannya selama mengikuti GBW #3. “Gowes blusukan Wanagama selalu menyajikan rute yang menantang. Kami dari komunitas Black Team sudah ikut GBW hingga tiga kali. Harapan kedepannya, Gowes Blusukan Wanagama dapat menyajikan rute yang lebih menantang dan bervariatif”. Selain itu, kesan lain juga disampaikan oleh Gilang Jiwana Adikara, “Rute favorit sih, di bagian terakhir karena yang awal cukup boring karena nanjak terus. Bagian downhill di akhir yang capek bukan di kaki, tapi di tangan”.

Gowes Blusukan Wanagama #3 tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan pelestarian hutan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Selain itu, Gowes Blusukan Wanagama #3 juga menjadi momen spesial bagi Astra, Fakultas Kehutanan UGM, dan Wanagama. Dalam acara ini, dilakukan peluncuran Astra Sustainable Forest Wanagama secara resmi. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan serapan karbon dan mendukung tercapainya target Nationally Determined Contribution (NDC). (Media Wanagama)

[sangar-slider id=”8824″]

Wanagama Adakan Sosialisasi Untuk Warga Desa Sekitar

Kabar wanagama Rabu, 29 Mei 2024

Halo Sobat, pertengahan bulan Mei (18/5) Wanagama melaksanakan sosialisasi yang ditujukan untuk warga desa sekitar. Sosialisasi yang mengangkat tema “Edukasi Lingkungan Masyarakat Sekitar KHDTK Wanagama I” dihadiri oleh warga dari empat desa yakni, Desa Banaran, Desa Gading, Desa Ngleri, dan Desa Bunder. 

Materi yang disampaikan meliputi Pengelolaan KHDTK, Edukasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah, Edukasi Keamanan Hutan, serta Edukasi Kebakaran Hutan dan Lahan. Wanagama bekerja sama dengan beberapa instansi seperti K5L UGM, DLH Kab. Gunungkidul, serta BPBD Kab.Gunungkidul.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC dan dilanjutkan pengenalan narasumber oleh moderator. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Direktur Wanagama,  Ir. Rini Pujiarti, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPM. dan dilanjutkan dengan foto bersama. Pada pematerian pertama disampaikan oleh Purwanto sebagai Staff Lapangan Riset Wanagama mengenai Pengelolaan KHDTK. Disampaikan bahwa Wanagama merupakan salah satu contoh karya rimbawan dalam merehabilitasi hutan dan lahan kritis di Indonesia, khususnya di daerah Gunungkidul. Proses rehabilitasi tersebut membutuhkan waktu yang lama dengan usaha dan pengorbanan yang tidak sedikit. Beliau juga menyampaikan bahwa dengan status Wanagama sebagai KHDTK, dalam pemanfaatannya Wanagama memiliki beberapa aturan sesuai Undang-Undang yang harus dipatuhi.

Materi kedua mengenai Edukasi Pengelolaan dan Pengolahan Sampah disampaikan oleh  Eko Suharso P, S.T., MT. sebagai Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran DLH Kab. Gunungkidul. Beliau menyampaikan bahwa permasalahan sampah masih kerap ditemui di lingkungan sekitar. Masyarakat dihimbau untuk mengolah sampah secara sederhana mulai dari tingkat rumah tangga. Selain itu, masyarakat juga diperkenankan untuk mengajukan pembuatan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) kepada DLH dengan persyaratan tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kebutuhan lahan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah, meningkatkan kualitas lingkungan, serta menambah penghasilan masyarakat melalui kegiatan pemilahan sampah.

Sosialisasi dilanjutkan dengan pematerian oleh Drs. Arif Nurcahyo, MA sebagai Kantor Keamanan, Keselamatan Kerja, Kedaruratan, dan Lingkungan (K5L) UGM. Materi yang disampaikan yakni mengenai keamanan hutan. Letak Wanagama yang berbatasan langsung dengan masyarakat kerap menimbulkan permasalahan. Hal ini juga dapat memicu ancaman bagi keamanan hutan. Materi selanjutnya mengenai Kebakaran Hutan dan Lahan disampaikan oleh Ngadiyono, S.Ip. sebagai Kasubbag TU UPT Pemadam Kebakaran Kab. Gunungkidul. Beliau menyampaikan bahwa kasus kebakaran seringkali disebabkan oleh faktor kelalaian manusia. Apabila ada kejadian kebakaran di lingkungan sekitar, masyarakat dihimbau agar segera melaporkan pada UPT Damkar dengan keterangan yang jelas. Keterangan ini dapat berupa rincian luas kebakaraan, penyebab kebakaran, serta alamat yang jelas agar memudahkan Damkar dalam mempersiapkan peralatan dan menjangkau lokasi kebakaran dalam waktu yang singkat.

Sosialisasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dilanjutkan dengan penutupan. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat sekitar Wanagama dapat lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan, serta berperan aktif dalam upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan. (Media/ZulvaU)

Foto bersama narasumber dan peserta sosialisasi
Masyarakat yang antusias menghadiri sosialisasi
Para narasumber
Pematerian oleh Drs. Arif Nurcahyo, MA
Sesi tanya jawab
Souvenir berupa tempat sampah dari anyaman bambu untuk masyarakat yang menghadiri sosialisasi
Universitas Gadjah Mada

KHDTK Wanagama I

Universitas Gadjah Mada

Jl. Agro No.1 Bulaksumur Yogyakarta 55281

Kantor Wanagama Gedung IFFLC Lantai 7

Telp: +62 85333858596

Email: wanagama@ugm.ac.id

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=PN6hdb15LSY[/embedyt]

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY