Halo Sahabat Wanagama!
Sejarah merupakan sebuah jejak peninggalan yang telah diturunkan oleh pendahulu kita untuk diwariskan ke generasi penerusnya. Prof. Oemi Hani’in Suseno dan rekan-rekannya telah meninggalkan sejarah tentang berdirinya Hutan Wanagama I. Berdasarkan Surat Keterangan Diektur Jendral Kehutanan No. 241/Kpts/DJ/I/1982 Hutan Wanagama I diresmikan sebagai hutan pendidikan. Pada tahun itulah Hutan Pendidikan Wanagama I menjadi perhatian publik karena telah berhasih menghijaukan lahan kritis yang berlokasi di Gunung Kidul. Termasuk menarik perhatian salah satu tokoh Kerajaan Inggris, Raja Charles III.
(Potret Wanagama Tahun 1966)
(Potret Wanagama Tahun 2020)
Raja Charles III merupakan tokoh dunia pertama yang memijakan kaki di Wanagama. Tepatnya pada 5 November 1989. Kedatangan Raja Charles III ke Yoogyakarta di temani oleh Lady Diana, namun Raja Charles III berangkat sendirian didampingi Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Emil Salim ke Hutan Wanagama. Saat dijamu di Asrama Cendana, Raja Charles III mendapat penjelasan tentang sejarah Wanagama dari Prof. Oemi Hani’in Suseno yang dibantu oleh Ahmad Sumitro (Dekan Fakultas Kehutanan pada masa itu) dan Prof. Sambas Sabarnurdin (menjabat Pembantu Dekan II pada masa itu).
(Raja Charles III, dijamu di Asrama Cendana)
Selain di Asrama Cendana, Raja Charles III menyempatkan mendaki Buit Hell yang berlokasi di belakang Asrama Cendana. Rute ini yang kemudian menjadi salah satu daya tarik masyarakat yang berkunjung ke Hutan Wanagama. Prof. Mohammad Naiem, dalam buku “Wanagama : Kisah Terciptanya Hutan Pendidikan, Konservasi, dan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Bagi Rakyat Sekitar” menyampaikan ada statmen Raja Charles III yang penting dan menarik, yaitu “Kondisi lahan seperti apapun, sebenarnya tetap bisa dipulihkan dengan catatan memenuhi lima hal, 3 hal penting diantaranya adalah Komitmen, Kerja Keras, dan Kontinuitas”.
(Raja Charles III berjalan-jalan ke Bukit Hell didampingi Prof Oemi Hani’in Suseno dan Menteri Lingkngan Hidup, Prof. Dr. Emil Salim)
(Pangeran Charles bejalan dengan Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Emil Salim)
Raja Charles III yang didampingi Prof. Dr. Emil Salim juga melakukan penanaman pohon Jati di Petak 17 yang kemudian dikenal masyarakat dengan nama “Jati Londo”.Usai jati ditanam, sejumlah kisah simpang siur di kalangan masyarakat. Sejumlah karyawan menemukan pohon jati yang ditanam Raja Charles III mati sebelum bertumbuh tinggi. Masyarakat menghubungkan dengan kabar keretakan rumah tangga Raja Charles III dan mendiang Lady Diana. Tersirat kabar kematian pohon jati yang ditanam Raja Charles III bersamaan dengan meninggalnya mendiang Lady Diana.
(Raja Charles III menanam jati di petak 17 didampingi Prof Oemi Hani’in Suseno dan Menteri Lingkngan Hidup, Prof. Dr. Emil Salim)
(Raja Charles III menanam jati di petak 17 didampingi Prof Oemi Hani’in Suseno dan Menteri Lingkngan Hidup, Prof. Dr. Emil Salim)